22 July 2022 | 07:00
Bukan rahasia lagi, pola makan sehat merupakan faktor penting yang menunjang kesehatan kita, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini. Setiap nutrien yang masuk sangat memengaruhi kondisi tubuh kita.
Lalu, sebenarnya pola maka seperti apa yang dianjurkan selama pandemi? Simak ulasannya berikut ini!
Foto oleh @youcare.selfcare
Jika Anda menginginkan kondisi tubuh yang sehat dan bugar, kebutuhan nutrisi seperti vitamin serta mineral harus terpenuhi. Anda bisa mendapatkannya dari sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, susu, daging, dan telur.
Dengan mengonsumsi sayuran hijau, Anda akan memperoleh serat, vitamin A, vitamin C, zat besi, asam folat, vitamin K, magnesium, dan kalium. Vitamin dan mineral tersebut juga mungkin Anda dapatkan dari buah-buahan.
Sementara itu, kebutuhan protein, asam lemak, serta zat besi mungkin dipenuhi dengan asupan daging, telur, ikan, serta kacang-kacangan. Jadi, dengan memperhatikan komponen makanan yang Anda konsumsi setiap hari, kebutuhan tubuh akan nutrisi akan lebih terpenuhi.
Makan makanan sehat dan kaya nutrisi saja tentu belum cukup. Selanjutnya, Anda perlu memastikan kebutuhan air putih juga terpenuhi. Pasalnya, salah satu fungsi air di dalam tubuh adalah membantu mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh.
Karena itu, pastikan Anda mengonsumsi air sesuai kebutuhan. Biasanya, jumlah air putih yang dibutuhkan seseorang ditentukan oleh beberapa faktor, seperti usia, kondisi badan, jenis kelamin, dan aktivitas yang dilakukannya.
Namun, bila Anda kebingungan menghitungnya, anjuran minimal konsumsi dua liter air per hari bisa menjadi acuan. Perlu diingat, jumlah dua liter merupakan batas minimal yang dianjurkan. Pada saat pandemi seperti ini, Anda mungkin mengonsumsi suplemen, maka jumlah air putih yang diminum pun harus lebih banyak.
Foto oleh @yennew_
World Health Organization (WHO) membuat rekomendasi pola makan sehat, salah satunya perlu mengurangi asupan garam, gula, dan lemak. Anda disarankan tidak mengonsumsi garam lebih dari 5 gram per hari.
Lalu, Anda juga bisa mengganti minyak atau lemak yang kurang sehat dengan pilihan yang lebih sehat. Sebagai contoh, Anda bisa coba mengganti mentega untuk memasak dengan minyak kedelai.
Tentu Anda sudah familier bahwa asupan lemak berlebih berisiko memicu tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
Foto oleh @pickuplimes
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, WHO juga menganjurkan agar mengurangi asupan gula. Mengurangi asupan gula akan menghindarkan Anda dari risiko diabetes dan obesitas.
Perlu dipahami, mengurangi asupan gula termasuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis, seperti minuman bersoda, minuman berenergi, teh atau kopi kemasan dengan kandungan gula, dan sebagainya.
Ternyata, untuk menjaga tubuh tetap sehat, memperhatikan komponen makanan perlu dibarengi dengan menerapkan pola makan teratur. Jadi, Anda perlu memiliki jam makan rutin setiap harinya, mulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam.
Apabila Anda sering terlambat makan, asam lambung akan diproduksi cukup banyak dan berisiko mengiritasi dinding lambung. Dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin Anda menderita penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau kebanyakan orang menyebutnya sakit maag.
Jadi, setelah memastikan makanan yang Anda konsumsi sehat serta kaya nutrisi, pastikan Anda mengonsumsinya dengan pola yang teratur.