Kampung Keling, Melihat India di Kota Medan
Kampung Keling, Melihat India di Kota Medan
line page
detail blink

Kampung Keling, Melihat India di Kota Medan

24 November 2022 | 07:00

Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara memegang peran penting dalam persebaran budaya dan agama di seluruh Indonesia. Bisa dibilang, Medan dulunya menjadi “pintu masuk” bagi pedagang asing asal China dan India. 

Baca juga: Kepiting Ngamprak: Harga, Menu, Lokasi dan Info Lainnya 

Oleh karena itu, meski Medan menjadi rumah bagi suku Batak, etnis Tionghoa dan India pun masih banyak yang tinggal di kota itu hingga saat ini.

Di Medan ada satu kampung unik yang sering dijuluki Little India. Disinilah mayoritas etnis India Medan tinggal. Kampung ini bernama Kampung Keling atau Kampung Madras. Luasnya kurang lebih adalah 10 hektar, meliputi Kecamatan Medan Petisah dan Medan Polonia.

Yuk, simak apa saja keunikan kampung yang satu ini!

Sejarah Kampung Keling

Foto oleh @tijanatimebomb

Awalnya Kampung Keling dikenal sebagai Kampung Patisah. Namun seiring berjalannya waktu, namanya diubah menjadi Kampung Madras untuk mencerminkan bahwa mayoritas penduduk kampung merupakan keturunan India. Hanya saja banyak orang lebih mengenal kampung ini sebagai Kampung Keling.

Sejarah terbentuknya kampung ini dimulai pada awal abad ke-19, saat banyak orang India Tamil berdatangan ke Indonesia untuk bekerja sebagai buruh di perkebunan tembakau. Semakin lama semakin banyak saja orang India Tamil yang berdatangan ke Medan.

Pendatang dari India pun semakin bertambah setelah India Cheyttar dan Punjab juga ikut bermigrasi ke Medan untuk menjadi pekerja.

Ragam bangunan dan kuliner khas India

Foto oleh @tijanatimebomb

Begitu Anda menginjakkan kaki di Kampung Keling, sejenak Anda akan lupa bahwa Anda masih berada di Indonesia karena nuansa Bollywood yang sangat kental di wilayah tersebut. Serasa berada di India sungguhan!

Meskipun namanya adalah Little India, Kampung Keling juga mencerminkan asimilasi budaya dengan Indonesia. Ini terlihat dari beragam bangunan dari latar belakang agama dan etnis berbeda yang menghiasi kampung ini.

Di Kampung Keling ada Shri Mariamman, kuil Hindu tertua di Indonesia yang dibangun tahun 1884. Di kuil ini dapat dijumpai puluhan patung dewa yang dihormati oleh pemeluk agama Hindu. Ada pula Kuil Subramaniem yang digunakan warga setempat untuk beribadah.

Bangunan bersejarah lain yang dapat ditemukan di Kampung Keling adalah Vihara Gunung Timur yang merupakan vihara terbesar di kota Medan. Mayoritas orang India Tamil memang memeluk agama Hindu, tetapi tidak sedikit juga dari penduduk Kampung Keling yang memeluk agam Islam. Oleh karena itulah di kampung ini ada Masjid Ghaudiyah yang menjadi pusat peribadatan kaum muslim di sana. Masjid ini sangat unik karena arsitekturnya yang sangat kental dengan nuansa India.

Foto oleh @stevenstph

Berjalan-jalan di sekitar Kampung Keling tidak hanya akan memanjakan mata Anda dengan berbagai pemandangan unik dan bangunan bersejarah, tetapi juga lidah Anda dengan beragam kuliner khas India yang dijajakan. Karena dibuat oleh keturunan India langsung, maka citarasa kuliner di Kampung Keling sangat otentik.

Di antara makanan khas India yang bisa Anda cicipi adalah kerang rebus, roti canai, martabak, kuah kari, dan tentunya nasi briyani.

Festival Diwali di Kampung Keling Medan

Karena didominasi oleh etnis India, Kampung Keling juga turut merayakan festival seperti Diwali. Diwali atau Deepavali adalah festival yang berlangsung selama 5 hari berturut-turut, biasanya digelar sekitar bulan Oktober sampai November.

Makna dari festival ini adalah kemenangan kebaikan atas keburukan. Ketika festival Diwali sedang berlangsung, jalanan di sekitar kampung akan dihiasi dengan lampu dan lilin yang menjadi simbol kehidupan yang diterangi oleh cahaya.

ARTIKEL TERKAIT

cart icon
whatsapp icon