25 July 2023 | 07:00
Medan tidak hanya menawarkan danau, pantai, atau wisata alam lainnya. Kota ini juga memiliki museum galeri yang menarik dan seru untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Rahmat International Wildlife Museum and Gallery, tempat yang mengedukasi dan memperkenalkan kehidupan satwa liar di alam bebas. Museum ini memberikan pendidikan dan edukasi, terutama bagi anak-anak.
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery adalah museum yang unik, menampilkan berbagai koleksi binatang yang diawetkan. Pengunjung akan terpesona dengan ribuan koleksi binatang yang diawetkan dengan tampilan hidup dan nyata seolah berada di habitat aslinya. Binatang-binatang yang diawetkan ini merupakan bintang-bintang yang telah mati, hasil berburu yang dilegalkan, serta sumbangan dari lembaga dan kolektor museum.
Begitu memasuki museum ini, pengunjung akan diajak melihat seluruh koleksi dan mendapatkan panduan dari pemandu. Yang menarik, koleksi museum ini mengikuti standar dunia dalam konservasi dengan memanfaatkan sumber daya. Standar tersebut bertujuan untuk mencegah kepunahan dan meningkatkan populasi satwa liar di habitat aslinya.
Pengunjung dapat melihat berbagai jenis hewan dari berbagai penjuru dunia. Museum ini menyimpan koleksi binatang liar dari seluruh dunia. Ribuan binatang, baik besar maupun kecil, diletakkan dengan penataan yang apik, artistik, dan menyenangkan untuk dilihat. Ruangan-ruangan museum ini dilengkapi dengan pendingin udara agar menjaga kelembaban yang tepat.
Rahmat International Wildlife Museum & Gallery (sumber: liputan 6)
Keindahan Koleksi Satwa Liar Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Museum ini terdiri dari tiga lantai dengan penataan koleksi sesuai dengan habitatnya yang asli dan dalam kondisi sangat baik. Pengunjung dapat melihat secara langsung satwa langka yang diawetkan dengan penjelasan mengenai jenis dan asalnya.
Di lantai pertama, pengunjung akan disuguhi dengan berbagai jenis burung yang dikelompokkan sebagai "Pheasants of The World". Di salah satu sudut lainnya, terdapat ruangan bernama "Bear Room" yang menampilkan berbagai jenis beruang. Dalam suasana yang dingin, beruang-beruang ini terlihat berada di atas salju.
Masih di lantai pertama, terdapat koleksi "African Big Five" yang akan memukau pengunjung. Ruangan ini menampilkan lima jenis satwa yang dianggap sebagai hewan besar dan berbahaya di kawasan Afrika, yaitu Singa, Badak Putih, Cheetah, Gajah, dan Banteng.
Suasana di ruangan ini benar-benar membawa pengunjung seolah-olah sedang petualangan di alam liar Afrika. Suara-suara burung dan hewan lainnya terdengar begitu nyata. Pengunjung akan terkesima melihat binatang-binatang yang tidak ada di Indonesia.
Sudut lainnya menampilkan beragam kambing yang diklasifikasikan sebagai "The Goats of Mountain". Di sini, pengunjung dapat melihat sekitar 22 ekor kambing pegunungan dengan latar belakang pemandangan pegunungan.
Bagi pecinta kucing, zona "Cats of the World" siap menampilkan kucing-kucing cantik. Berbagai jenis kucing dengan berbagai ukuran dapat ditemukan di sini. Bahkan, terdapat pajangan kucing liar dari berbagai negara yang juga dapat disaksikan di zona ini.
Menikmati Petualangan Malam di Safari
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery di Medan menawarkan pengalaman unik berupa perjalanan safari malam, seolah-olah berada di tengah hutan belantara di malam hari. Pengunjung akan merasakan sensasi yang luar biasa dan membayangkan suasana yang menegangkan di malam hari.
Ketika memasuki ruangan ini, pengunjung akan disambut dengan tatapan tajam seekor harimau yang membuat bulu kuduk merinding. Suara mengaum harimau yang menegangkan menggema di seluruh ruangan. Suasana malam terasa sangat nyata, dengan suara burung malam seperti burung hantu yang menyertai perjalanan ini.
Ruangan ini didesain khusus dengan suasana hutan yang menyeramkan di malam hari. Suara mengaum raja hutan menggema melalui sistem suara yang dirancang sedemikian rupa untuk memacu adrenalin pengunjung. Dengan pencahayaan yang redup dan desain yang tepat, menciptakan suasana malam di tengah hutan yang begitu hidup. Hampir semua jenis binatang buas yang hidup di hutan hadir untuk menemani perjalanan safari malam ini.
Lantai dua juga menarik dengan pajangan binatang dari seluruh dunia. Di ruang Insects dan Skeleton, pengunjung dapat melihat berbagai jenis serangga seperti kupu-kupu, semut, nyamuk, dan kumbang langka, serta kerangka hewan lainnya. Serangga-serangga ini diatur dengan rapi dan menarik dalam bingkai yang dilapisi kaca dan dipajang di dinding, lemari, bahkan meja.
Lantai dua yang megah ini juga menjadi rumah bagi hewan-hewan asli Indonesia seperti Harimau Sumatra, Komodo, Burung Mambruk, dan Ular Kobra Raja. Semua binatang ini ditata dengan rapi, menarik, dan harmonis.
Di sini juga terdapat kerangka binatang seperti Kuda Nil, Orang Utan, dan Gajah Asia. Selain itu, beragam koleksi binatang lainnya seperti kura-kura, burung, dan satwa lainnya juga dapat dilihat di lantai ini.
Berbeda dengan lantai satu dan dua, lantai tiga menampilkan koleksi foto yang beragam. Lantai ini merupakan ruang serbaguna dengan koleksi foto unik dari tokoh-tokoh film dan olahraga dunia, serta benda-benda pribadi dari tokoh terkenal di dunia. Pengunjung dapat melihat koleksi piringan hitam dengan lagu-lagu dari musisi internasional seperti Michael Jackson, baju pemain sepak bola internasional yang ditandatangani oleh Ronaldo dan rekan timnya, sarung tinju beserta tanda tangan Muhammad Ali dan Mike Tyson, serta koleksi dari atlet lainnya.
Mencegah Agar Hewan Tidak Punah Bersama Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery berdiri atas inspirasi dan keinginan kuat Rahmatsyah, seorang konservasionis yang mencintai alam dan berusaha mencegah kepunahan hewan. Rahmatsyah adalah putra Indonesia pertama yang menerima berbagai penghargaan internasional dalam berburu. Sebagian besar satwa yang ada di dalam museum ini dikumpulkan dari kegiatan berburu yang resmi.
Museum ini tidak hanya memamerkan satwa-satwa yang sudah diawetkan dari seluruh dunia, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas lain bagi pengunjung. Terdapat perpustakaan tentang jenis satwa dan habitatnya dari berbagai negara, serta berbagai cinderamata khas dari museum Rahmat. Di sini juga terdapat Hunters Cafe dengan audio visual tentang perlindungan satwa liar. Selain itu, terdapat studio foto dengan fotografer profesional dan ruang serbaguna.
Alamat dan Harga Tiket Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Museum ini terletak di Jalan S. Parman No. 309, Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Didirikan pada tanggal 14 Mei 1991, museum ini merupakan museum pertama dan satu-satunya di dunia yang menyajikan binatang yang diawetkan dan ditampilkan seperti di habitat aslinya.
Untuk masuk ke museum ini, pengunjung dikenai biaya yang berbeda berdasarkan profesi. Biaya masuk untuk umum adalah Rp 75.000 (termasuk minuman ringan dan suvenir), untuk pelajar Rp 25.000 (minimal 25 pelajar), dan untuk turis asing Rp 150.000. Museum ini juga mudah diakses karena berlokasi di tengah kota. Waktu tempuh menuju museum sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Kualanamu.
Setelah menikmati petualangan di Geosite Sipinsur dan mengagumi keindahan alam sekitarnya, Kamu bisa melanjutkan perjalanan kuliner Kamu dengan mencicipi bolu stim Menara. Bolu stim Menara memiliki berbagai varian rasa seperti cokelat, keju, pandan, atau kacang. Kamu dapat menemukan bolu stim Menara di berbagai toko kue dan penjual kue di Medan.
Bolu stim Menara adalah hidangan yang sempurna untuk dinikmati setelah berkunjung ke Geosite Sipinsur. Rasakan kelembutan dan kelezatan setiap gigitan bolu stim yang lezat ini. Kamu juga dapat membawa beberapa bolu stim Menara sebagai oleh-oleh khas Medan untuk dibagikan kepada keluarga dan teman-teman.