Tradisi Lompat Batu Nias: Sejarah dan Rutenya dari Medan
Tradisi Lompat Batu Nias: Sejarah dan Rutenya dari Medan
line page
detail blink

Tradisi Lompat Batu Nias: Sejarah dan Rutenya dari Medan

22 July 2022 | 07:00


Sumatera Utara kaya akan adat, tradisi, dan budayanya. Salah satu tradisi yang punya daya tarik tersendiri adalah Lompat Batu Nias. Sesuai namanya, tradisi Lompat Batu Nias dilakukan dengan cara melompati susunan batu setinggi 2 meter. Untuk mengetahui lebih dalam, mari simak artikel ini untuk mengetahui sejarah singkat Lompat Batu Nias serta informasi perjalanan jika Anda ingin menyaksikan pertunjukannya. 


Lompat Batu Nias, Tradisi yang Mendunia

Foto oleh: @aizyakemala



Salah satu budaya Indonesia yang sudah mendunia dan dikenal banyak orang adalah tradisi Lompat Batu yang dilakukan oleh laki-laki Suku Nias, Desa Bawomataluo, Provinsi Sumatera Utara. Warga Nias biasanya menyebut tradisi ini dengan nama Fahombo. 


Baca juga: Pantai Cermin Medan: Harga Tiket Masuk, Lokasi & Info Lain 


Desa Bawomataluo diajukan sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia. Dari sini diharapkan akan ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Nias dan tradisi Lompat Batu akan semakin mudah diperkenalkan kepada dunia. 


Sejarah Lompat Batu Nias

Foto oleh: @goniastour



Tradisi Lompat Batu telah dilakukan sejak berada-abad tahun silam yang hingga saat ini masih dilestarikan bersama budaya megalitikum. Tradisi Fahombo ini diwariskan secara turun-temurun kepada anak laki-laki. Masyarakat Nias percaya bahwa latihan Lompat Batu punya unsur magis yang melibatkan roh leluhur untuk seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna. 


Pada awalnya, tradisi Lompat Batu bermula dari peperangan yang sering terjadi antar desa suku-suku di Pulau nias. Setiap desa akan membentengi wilayah mereka dengan batu atau bambu setinggi 2 meter. Sejak saat itulah latihan Lompat Batu dilakukan sebagai persiapan sebelum berperang. Namun, tidak semua orang bisa melompati batu. Para bangsawan dari strata balugu lah yang menentukan pantas atau tidaknya seorang pria Nias menjadi bagian dari prajurit perang. Mereka harus bisa melompati batu setinggi 2 meter tanpa menyentuh permukaannya. 


Dari Medan ke Nias Melihat Lompat Batu: Info Perjalanan

Foto oleh: @nias.inspirasi



Jika Anda tertarik melihat pertunjukan Lompat Batu Nias, tradisi ini bisa ditemukan di Desa Bawomataluo, yaitu desa adat di Kabupaten Nias Selatan yang masih kental dengan tradisi Lompat Batu. Dalam bahasa Nias, Bawomataluo artinya bukit matahari. Penamaan desa yang sudah dibangun sejak berabad-abad yang lalu ini sesuai dengan letaknya yang berada di atas bukit setinggi 324 meter di atas permukaan laut. 


Ada beberapa pilihan alat transportasi untuk menuju ke Desa Bawomataluo. Pertama, Anda bisa naik pesawat dari Medan menuju Bandara Binaka di Gunungsitoli yang menjadi gerbang menuju Pulau Nias. Dari sana Anda akan menempuh perjalanan darat ke Desa Bawomataluo selama kurang lebih 2 sampai 3 jam. Selain pesawat, Anda juga bisa naik kapal feri yang memakan waktu sekitar 11 jam. 


Tradisi Lompat Nias sejatinya diadakan pada waktu yang sudah ditentukan oleh warga. Tempat pelaksanaannya juga dilakukan di tempat khusus. Setiap kampung yang sering melakukan tradisi ini sudah punya tempat tersendiri yang digunakan secara turun-temurun. 


Itu dia sejarah singkat dan informasi perjalanan jika Anda hendak berkunjung ke Lompat Batu Nias. 


Saat sedang berada di Medan, jangan lupa mampir ke toko Bolu Menara Medan. Anda juga bisa memesan bolu stim ini di toko online. Bolu Menara Medan adalah bolu stim yang menjadi salah satu oleh-oleh terfavorit karena memiliki berbagai macam rasa kekinian, seperti Pandan Durian, Markisa Keju, Blackforest, dan Red Velvet. Yuk, pesan sekarang!


ARTIKEL TERKAIT

cart icon
whatsapp icon