22 July 2022 | 07:00
Dalam setiap hubungan, komunikasi memiliki peran yang sangat penting. Namun bukan hanya sekedar membangun komunikasi saja yang harus diutamakan. Komunikasi yang terjadi dalam hubungan harus positif, termasuk dalam hubungan keluarga.
Terutama dalam hubungan orang tua dan anak, menjalin komunikasi positif dapat mendukung tumbuh kembang anak di masa depan. Lalu, apa definisi dari komunikasi positif dan bagaimana manfaatnya dalam keluarga? Simak ulasannya dalam artikel berikut!
Baca juga: Kuliner Malam Medan yang Tempatnya Enak Buat Nongkrong
Komunikasi positif dapat didefinisikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengedepankan empati dan sopan santun, serta mengandung unsur bujukan di dalamnya. Melalui komunikasi yang positif, seseorang dapat menciptakan efek tertentu untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan.
Dalam hubungan orang tua dan anak, komunikasi positif dapat membantu mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Unsur-unsur yang terkandung dalam komunikasi positif antara lain adalah:
Responsif
Empatik
Terbuka
Optimistik
Tidak menghakimi
Komunikasi positif tidak hanya berbentuk verbal saja, namun juba non verbal melalui nada bicara, gestur tubuh, kontak fisik, ekspresi wajah, dan lain sebagainya.
Komunikasi positif memberikan dampak yang sangat baik dalam hubungan keluarga maupun kepribadian masing-masing anggotanya. Ini dia manfaat komunikasi positif untuk keluarga:
Dengan komunikasi yang baik, penyampaian informasi pun menjadi lebih jelas dan kesalahpahaman bisa dihindari. Hal ini akan membentuk hubungan keluarga yang harmonis. Selain kedamaian, anggota keluarga juga cenderung tidak menyimpan rahasia satu sama lain, sehingga setiap orang dapat mengetahui dan memahami setiap informasi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, komunikasi positif juga bisa berbentuk non verbal melalui gestur tubuh dan ekspresi wajah. Jika sudah terbiasa berkomunikasi dengan baik, maka satu sama lain akan memahami dan mengerti apa yang diinginkan meskipun tanpa kata-kata.
Sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan masyarakat, mengembangkan skill untuk bersosialisasi atau bermasyarakat sangat penting. Bentuk sosialisasi pertama setiap orang adalah dengan keluarga mereka.
Komunikasi dalam keluarga akan melatih sikap sosial anak, karena mereka sudah terbiasa berbicara dan berekspresi. Dengan demikian, mereka tidak akan canggung ketika harus berinteraksi dengan orang lain dan berbaur dengan lingkungan masyarakat yang lebih besar lagi.
Ketika anak sudah masuk ke lingkungan yang lebih luas seperti teman bermain atau lingkungan sekolah, maka orang tua sudah tidak bisa lagi mengontrol perilaku anak sepenuhnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pondasi pendidikan yang kuat agar anak menjadi lebih peka dengan sekitarnya serta dapat bersosialisasi dengan baik.
Jika keluarga memiliki komunikasi yang positif, maka anak akan mengerti perilaku apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap orang lain.
Dalam komunikasi terdapat keterbukaan, sehingga anak pun akan terbiasa berkata jujur pada orang tuanya. Oleh karena itu, komunikasi positif harus dibangun dengan anak sedini mungkin. Sehingga saat tumbuh besar nanti, anak tidak canggung jika harus berkata jujur kepada orang tua, termasuk mengenai masalah yang sedang mereka hadapi.
Mengerti dan memahami orang lain akan menumbuhkan rasa empati dalam diri seseorang. Empati adalah kepedulian kepada orang lain dan kemampuan untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Anak yang sudah terbiasa berempati pada keluarganya akan bisa melakukan hal yang sama pada orang lain.