21 October 2023 | 07:00
Bagi pecinta sejarah dan penggemar aktivitas berburu jejak masa lalu, mengunjungi situs bersejarah adalah pengalaman yang tak terlupakan. Kota Medan, yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki sejumlah tempat bersejarah yang menarik untuk dijelajahi. Salah satu tempat yang patut Kelen pertimbangkan saat berkunjung ke Kota Medan adalah Museum Situs Kota Cina. Museum ini menyimpan banyak benda bersejarah yang menjadi saksi bisu dari periode perdagangan antara penduduk setempat dan imigran Tiongkok.
Para imigran Tiongkok datang ke Nusantara, termasuk Kota Medan, untuk berbisnis di pelabuhan laut. Banyak benda bersejarah yang terkait dengan periode ini telah dirawat dengan baik di dalam museum ini. Kelen dapat mencapai museum ini dengan menggunakan ojek atau kendaraan sewa karena tidak ada transportasi umum yang langsung menuju lokasi museum.
Museum Situs Kota Cina (USU) (sumber: tripadvisor)
Sejarah Museum Situs Kota Cina
Museum Situs Kota Cina didirikan pada tahun 2008 oleh seorang sejarawan bernama Ichwan Azhari. Ichwan Azhari adalah seorang dosen di jurusan sejarah Universitas Negeri Medan. Hanya setahun setelah pendiriannya, pada tahun 2009, museum ini diresmikan oleh pemerintah. Tujuan utama pendirian museum ini adalah untuk melestarikan sejarah yang merupakan bagian penting dari peradaban Medan.
Museum ini terletak di Situs Kota Cina Medan, yang merupakan bagian dari situs arkeologi. Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1986. Bahkan hingga saat ini, penelitian tentang sejarah Kota Cina masih terus berlanjut. Wilayah pesisir Medan pada masa lalu adalah pusat kerajaan yang makmur. Pelabuhan laut internasional yang dihuni oleh imigran Tiongkok ada di daerah ini. Banyak peninggalan mereka yang disimpan di Museum Situs Kota Cina.
Transaksi yang dilakukan oleh penduduk pada masa itu melibatkan berbagai barang, termasuk guci, keramik, tembikar, rempah-rempah, dan arca berlanggam chola yang diperdagangkan. Namun, perubahan geografis yang menyebabkan pendangkalan pelabuhan akhirnya memaksa pelabuhan dipindahkan ke kawasan Bandar Labuhan Deli yang hanya berjarak 3 KM dari situs Kota Cina.
Koleksi Museum Situs Kota Cina
Koin-Koin Kuno
Sebagai daerah perdagangan, tidak mengherankan bahwa koin adalah salah satu jenis benda yang paling banyak ditemukan di Situs Kota Cina. Koin-koin ini memiliki usia ratusan tahun, bahkan beberapa di antaranya diperkirakan berusia lebih dari 1000 tahun. Bentuknya sangat berbeda dengan koin yang digunakan saat ini, dengan lubang di bagian tengahnya. Biasanya, koin-koin ini disimpan dalam kantong dan diikat dengan benang. Ukurannya bervariasi, dan banyak dari koin-koin ini memiliki keterangan tertentu yang memudahkan identifikasi.
Tulang Hewan
Selain koin-koin, Museum Situs Kota Cina juga memiliki koleksi tulang hewan yang ditemukan di sekitar Situs Kota Cina. Meskipun hanya berupa tulang, tulang-tulang ini memberikan informasi berharga tentang perkembangan peradaban Tiongkok di kawasan pelabuhan ini. Arkeolog dapat menggunakan tulang-tulang ini untuk melacak sejarah dan perkembangan masyarakat Tiongkok di wilayah tersebut.
Kayu Bekas Kapal
Karena Situs Kota Cina dulunya adalah pelabuhan internasional, tidak mengherankan jika terdapat peninggalan berupa kayu bekas kapal. Beberapa kayu tersebut diperkirakan berasal dari kapal-kapal imigran Tiongkok yang dibangun pada masa Dinasti Ming. Meskipun kondisi kayunya mungkin sudah tidak utuh, benda-benda tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
Porselen Kuno Asal Tiongkok
Tembikar, porselen, dan beberapa arca berlanggam chola adalah barang-barang yang banyak diperdagangkan di masa lalu. Benda-benda ini dikumpulkan dan ditemukan di rumah-rumah penduduk di kawasan Situs Kota Cina. Porselen yang ada di sini memiliki ciri khas dan hanya diproduksi di kawasan Tiongkok tertentu. Porselen menjadi salah satu koleksi paling mencolok dan berkesan di dalam Museum Situs Kota Cina.
Hingga saat ini, penelitian tentang benda-benda bersejarah yang terkait dengan Kota Cina terus berlanjut. Harapannya, penemuan-penemuan ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kerajaan apa yang pernah berkuasa di wilayah tersebut. Mengungkap sejarah bukanlah tugas yang mudah, sehingga diperlukan upaya rekonstruksi dan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan masyarakat pada masa itu.
Daya Tarik Museum Situs Kota Cina
Museum Situs Kota Cina adalah salah satu destinasi unik di Kota Medan yang memungkinkan pengunjungnya untuk merasakan atmosfer bersejarah dan mengungkap jejak peradaban Tiongkok yang pernah berkembang di kota ini. Berbeda dengan museum-museum nusantara pada umumnya, museum ini memiliki koleksi yang sangat khas, yang tidak hanya menggambarkan sejarah Kota Medan tetapi juga interaksi budaya antara Indonesia dan Tiongkok.
Menelusuri Jejak Peradaban Tiongkok di Medan
Salah satu hal yang membuat Museum Situs Kota Cina begitu menarik adalah benda-benda peninggalan yang ada di dalamnya. Kelen tidak akan menemukan arca-arca kuno atau kitab-kitab berbahasa Sansekerta atau bahasa kuno Indonesia di sini. Sebaliknya, Kelen akan melihat tulisan-tulisan aksara Cina yang mencerminkan warisan budaya Tiongkok yang mendalam di wilayah ini.
Perbedaan budaya yang tampak begitu jelas dari koleksi museum ini membuat aktivitas pertama yang wajib Kelen lakukan adalah melihat setiap barang koleksi secara detail. Meskipun sederhana, tetapi menjelajahi koleksi ini akan membantu Kelen memahami lebih dalam sejarah Kota Medan dan interaksi budaya yang terjadi di masa lalu. Semua barang koleksi tersebut telah dirawat dengan baik agar pengunjung dapat melihatnya dengan nyaman.
Berfoto Dengan Barang Koleksi
Jika Kelen datang ke Museum Situs Kota Cina untuk bersenang-senang dan berlibur, tidak ada salahnya mengambil beberapa foto dengan barang-barang koleksi yang ada di sana. Namun, penting untuk diingat bahwa Kelen tidak boleh menyentuh atau memindahkan barang koleksi tanpa izin dari penjaga museum. Koleksi ini telah berusia ratusan tahun dan harus dijaga dengan baik untuk generasi mendatang.
Menelusik Informasi Lebih Lanjut tentang Sejarah
Di dalam museum, Kelen akan menemukan petugas yang siap memberikan penjelasan rinci tentang setiap barang koleksi. Kehadiran mereka sangat membantu bagi Kelen yang ingin memahami cerita di balik benda-benda tersebut. Jangan ragu untuk bertanya, karena penjaga museum dengan senang hati akan memandu Kelen. Kondisi museum yang tidak terlalu ramai juga menciptakan lingkungan yang nyaman untuk belajar.
Alamat, Rute Lokasi, dan Harga Tiket Masuk
Bagi Kelen yang ingin mengunjungi Museum Situs Kota Cina, alamatnya adalah Jl. Kota Cina, Marelan, Medan, Provinsi Sumatera Utara. Untuk mencapai lokasi tersebut, Kelen dapat menggunakan ojek atau kendaraan sewa karena tidak ada transportasi umum yang langsung menuju museum. Jika Kelen turun di jalan utama, Kelen perlu melanjutkan perjalanan sejauh 1 km.
Lokasi museum terletak di dalam gang sempit yang hanya dapat dilalui oleh satu mobil. Jika Kelen berada di Jalan Pelabuhan Belawan II, arahkan kendaraan Kelen ke Jl. Kol. Yos Sudarso. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 27 menit. Sepanjang perjalanan, Kelen akan melihat bangunan-bangunan tua dengan arsitektur Tiongkok yang khas.
Untuk masuk ke Museum Situs Kota Cina, tiket masuknya sangat terjangkau. Harga tiketnya hanya Rp 15.000 untuk umum. Untuk pelajar, harga tiketnya hanya Rp 5.000, sedangkan mahasiswa dikenai biaya Rp 10.000. Setelah membayar tiket, Kelen dapat langsung menjelajahi koleksi peninggalan sejarah yang menarik di dalam museum.
Objek Wisata Dekat Museum Situs Kota Cina
Setelah mengunjungi Museum Situs Kota Cina, masih ada sejumlah objek wisata menarik di sekitarnya yang patut Kelen kunjungi:
Tjong A Fie Mansion
Tjong A Fie Mansion adalah destinasi pertama yang sebaiknya Kelen kunjungi setelah meninggalkan museum. Perjalanan dari museum ke mansion ini memakan waktu sekitar 50 menit dengan jarak sekitar 19,6 km. Walaupun memerlukan waktu hampir satu jam, destinasi ini masih tergolong dekat jika dibandingkan dengan destinasi lainnya. Nuansa museum dan Tjong A Fie Mansion juga masih saling berhubungan dalam konteks sejarah Kota Medan.
Maha Vihara Adhi Maitreya
Jika Kelen tertarik dengan tempat ibadah etnis Tionghoa di Medan, maka Maha Vihara Adhi Maitreya adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Vihara ini merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa dan Buddha. Lokasinya berada di Jl. Cemara Boulevard Utara Medan. Meskipun letaknya agak jauh dari museum, tetapi masih berada dalam wilayah kota yang sama.
Kawasan Pecinan Jalan Sehat Panjang Medan
Wisata kuliner selalu menjadi aktivitas yang menarik. Setelah menjelajahi peninggalan budaya Tiongkok di Museum Situs Kota Cina, Kelen bisa mampir ke kawasan pecinan di Medan. Di sana, Kelen akan menemukan banyak hidangan unik yang menggoda selera. Sebagian besar warung memiliki konsep outdoor, sehingga Kelen dapat melihat kegiatan masyarakat Medan di malam hari.
Masjid Lama Gang Bengkok
Mengunjungi Masjid Lama Gang Bengkok bisa menjadi bagian dari perjalanan wisata Kelen setelah meninggalkan Museum. Masjid ini didirikan pada tahun 1880-an oleh Tjong A Fie, seorang saudagar terkenal di Medan. Karena latar belakang Tjong A Fie yang berdarah Tiongkok, bangunan masjid ini juga memiliki sentuhan budaya Tionghoa yang kental.
Tidak heran jika banyak masyarakat yang penasaran dengan perpaduan budaya yang hadir di dalam masjid ini. Hingga saat ini, masjid yang unik ini masih berfungsi, sehingga Kelen dapat beristirahat sejenak dan melaksanakan ibadah di sana. Untuk masuk, biasanya tidak ada biaya, tetapi terkait dengan retribusi bisa saja mengikuti kebijakan pengelola.
Itulah sekilas informasi tentang Museum Situs Kota Cina dan beberapa objek wisata menarik di sekitarnya. Perjalanan menjelajah Kota Medan tentunya membutuhkan waktu yang lebih dari satu hari, mengingat banyaknya tempat menarik yang dapat Kelen kunjungi. Semakin banyak pengalaman yang Kelen dapatkan, semakin banyak pula cerita yang bisa Kelen bagikan kepada keluarga dan teman-teman setelah kembali dari perjalanan ini.
Setelah selesai menjelajahi situs Kota Cina yang bersejarah, saatnya untuk merasakan cita rasa khas Medan dengan mencicipi Bolu Stim Menara. Bolu stim adalah camilan khas Medan yang sangat populer dan merupakan bagian integral dari budaya kuliner kota ini wak.