22 March 2023 | 07:00
Selama bulan Ramadan, masjid menjadi tempat yang sangat penting bagi umat Muslim karena menjadi pusat kegiatan ibadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan di masjid selama Ramadan antara lain:
Sholat tarawih: Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat Isya' selama bulan Ramadan. Biasanya, shalat tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid.
Kajian agama: Di masjid juga sering diadakan kajian agama untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam, khususnya tentang Ramadan dan keutamaan-keutamaan yang terkait dengan bulan suci ini.
Iftar berjamaah: Di beberapa masjid, seringkali juga diadakan acara berbuka puasa atau iftar berjamaah. Acara ini biasanya diadakan setelah sholat Maghrib dan diikuti oleh jamaah masjid dan masyarakat sekitar.
Iktikaf: Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, i'tikaf adalah tradisi di mana seseorang mengisolasi diri di masjid selama beberapa waktu untuk lebih fokus dalam beribadah dan memperdalam spiritualitas.
Sholat malam: Selain sholat tarawih, di beberapa masjid juga dilakukan sholat malam atau tahajud bersama di akhir malam setelah sholat tarawih.
Masjid di Medan (sumber: liputan6)
Mengenal Masjid di Medan, Ada Apa Saja?
Ada beberapa masjid di Medan yang cocok untuk dikunjungi selama Ramadan, di antaranya adalah:
Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun (sumber: tirto.id)
Masjid tertua di Kota Medan adalah Masjid Raya Al Mashun yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Medan Petisah. Masjid ini didirikan pada tahun 1906 oleh sekelompok pedagang Arab yang menetap di Medan pada masa itu.
Masjid Raya Al Mashun memiliki arsitektur yang megah dan unik. Bangunannya terdiri dari beberapa lantai dengan bentuk menyerupai menara. Ketinggiannya mencapai 30 meter dan terdapat delapan buah kubah yang melingkupi bangunan utama. Selain itu, masjid ini juga memiliki ornamen-ornamen yang indah dan patung-patung yang diukir dengan sangat detail.
Masjid Raya Al Mashun juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Pada masa penjajahan Belanda, masjid ini pernah dijadikan sebagai markas tentara Belanda dan tempat penyiksaan terhadap pejuang kemerdekaan. Namun, pada tahun 1946 masjid ini berhasil direbut kembali oleh masyarakat setempat dan kemudian dijadikan sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan warga Kota Medan.
Sekarang, Masjid Raya Al Mashun menjadi salah satu tempat wisata religi yang populer di Kota Medan. Banyak wisatawan yang datang ke masjid ini untuk mengagumi arsitekturnya yang megah dan bersejarah, serta untuk beribadah dan menimba ilmu agama.
Masjid Agung Medan
Masjid Agung Medan (sumber: tagar.id)
Masjid Agung Medan merupakan masjid yang cukup besar dan indah dengan ornamen-ornamen khas Timur Tengah pada dinding-dinding dan kubahnya. Masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti perpustakaan, ruang pertemuan, dan ruang kelas.
Masjid Agung Medan awalnya dibangun pada tahun 1906 sebagai Masjid Raya Kesawan, yang kemudian direnovasi dan diperluas pada tahun 1940-an menjadi masjid yang lebih besar dan megah. Masjid ini memiliki arsitektur yang sangat indah dan menawan, dengan dominasi warna putih dan hijau serta hiasan-hiasan yang sangat artistik.
Masjid Agung Medan memiliki beberapa bangunan, seperti bangunan utama yang dilengkapi dengan menara tinggi, mihrab, mimbar, dan aula besar untuk sholat Jumat. Selain itu, di sekitar masjid juga terdapat beberapa bangunan lain, seperti perpustakaan, gedung pertemuan, dan asrama.
Masjid Agung Medan menjadi salah satu masjid yang sangat penting di kota Medan, dan sering dijadikan sebagai tempat sholat Jumat yang dihadiri oleh ribuan jamaah. Selain itu, masjid ini juga menjadi salah satu tempat wisata religi yang populer di kota Medan, dan sering dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat keindahan arsitektur dan budaya Islam di kota tersebut.
Masjid Raya Darul Falah
Masjid Raya Darul Falah (sumber: dialeksis.com)
Masjid Raya Darul Falah adalah sebuah masjid yang terletak di Jalan T. Amir Hamzah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terbesar dan terkenal di Kota Medan.
Masjid Raya Darul Falah memiliki arsitektur modern dengan gaya kubah dan menara yang menjulang tinggi. Luas bangunan masjid ini mencapai sekitar 12.000 meter persegi dan bisa menampung hingga 10.000 jamaah dalam satu waktu shalat.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Darul Falah juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi masyarakat sekitar. Masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti aula, perpustakaan, dan kantin.
Masjid Raya Darul Falah menjadi salah satu objek wisata religi yang populer di Kota Medan dan sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Masjid ini juga menjadi tempat yang penting dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha di Kota Medan.
Masjid Al Osmani
Masjid Al Osmani (sumber: tempatwisata.pro)
Masjid Al Osmani Medan adalah salah satu masjid yang terletak di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Masjid ini diberi nama Al Osmani karena terinspirasi dari Khalifah Utsman bin Affan, salah satu khalifah dari Khulafaur Rasyidin.
Masjid Al Osmani Medan memiliki arsitektur yang khas dengan atap bertingkat dan menara setinggi 4 tingkat. Masjid ini dibangun pada tahun 1891 oleh seorang pengusaha India bernama Haji Mohd Osman, yang juga merupakan pendiri Masjid Jamik di Medan.
Masjid Al Osmani Medan memiliki daya tarik bagi wisatawan karena keindahan arsitekturnya yang menawan. Selain itu, masjid ini juga sering dijadikan sebagai tempat wisata religi bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah shalat.
Masjid Al Osmani Medan menjadi salah satu masjid tertua dan terbesar di Medan, Sumatera Utara, dan menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Itulah beberapa masjid terkenal di Medan. Selain tujuh masjid di atas, masih banyak lagi masjid-masjid lain yang bisa dijadikan tempat untuk beribadah bagi umat Muslim di Medan. Untuk Kamu yang sedang di Medan, jangan lupa juga untuk menikmati Bolu dan Lapis Stim Menara Wak.
Bolu Stim Menara sebagai makanan kekinian asli medan mampu menjadikan bahan baku asli Medan seperti pandan, markisa, srikaya, jeruk maupun durian menjadi produk bolu dan lapis stim yang sangat lembut.