22 July 2022 | 07:00
Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi cara orang tua mengasuh dan mendidik anak, mulai dari pengalaman dibesarkan oleh orang tua terdahulu hingga wawasan tentang ilmu parenting.
Hal-hal tersebut membentuk pola asuh yang diterapkan orang tua. Ada orang tua yang cenderung terbuka, ada pula yang menjadi strict parents. Apa itu strict parents?
Foto oleh @rima_volodin
Dalam ilmu psikologi, strict parents adalah orang tua yang memiliki standar dan tuntutan yang tinggi kepada anaknya. Orang tua cenderung memberlakukan banyak aturan, tetapi tidak bersedia berdiskusi dengan anak tentang aturan tersebut atau tidak bersedia menerima feedback.
Sebelum membahas lebih jauh cara agar Anda tidak menjadi strict parent, mari kenali ciri-cirinya terlebih dahulu.
Membuat banyak aturan dan sangat menuntut
Menuntut anak untuk patuh begitu saja terhadap ekspektasi orang tua
Tidak mengizinkan anak mempertanyakan kuasa orang tua
Memberikan hukuman bila anak melanggar aturan
Bersikap dingin dan kurang responsif dalam menghadapi anak
Menggunakan kata-kata kasar atau mempermalukan anak
Karena itu, pola asuh ini sangat menuai pro dan kontra dan dianggap perlu dihindari.
Sumber: Freepik
Apa pun pola asuh yang dipilih oleh orang tua, tentu akan berdampak terhadap mental dan kepribadian anak. Adapun strict parenting sendiri diyakini akan membuat anak sangat bergantung kepada orang lain sebab terbiasa tinggal mematuhi peraturan.
Lalu, anak juga jadi tidak percaya diri dalam mengambil keputusan karena sepanjang hidupnya selalu tinggal mengikuti keputusan orang tua. Lebih dari itu, anak-anak menjadi kesulitan mengekspresikan emosi dan pada satu titik dapat menjadi pembangkang.
Maka dari itu, alih-alih menerapkan pola asuh strict parenting, ada baiknya Anda mempertimbangkan conscious parenting.
Conscious parenting adalah pola asuh yang mengedepankan kesadaran, keterhubungan, dan perhatian penuh. Alih-alih mengasuh dengan cara yang otoriter seperti strict parents, conscious parents akan menyesuaikan diri dengan anak.
Orang tua mendengarkan anak sepenuhnya serta mencoba memahami alasan anak bersikap rewel atau bersikap lainnya. Berbeda dengan strict parents, orang tua yang menerapkan conscious parenting melihat anak dengan perspektif equal atau setara.
Berikut ini beberapa keuntungan apabila Anda berusaha menerapkan conscious parenting daripada strict parenting.
Otentisitas
Salah satu keuntungan utama dari penerapan pola asuh ini baik bagi anak ataupun orang tua adalah adanya autentisitas. Anak tidak dipaksa menjadi karakter yang diinginkan orang tua. Sebaliknya, justru mereka tumbuh menjadi pribadi yang diinginkannya sendiri.
Sementara itu, orang tua pun dapat terbuka dan jujur pada anak sebab dalam pola asuh ini biasanya terbentuk saling pengertian yang kuat antara orang tua dan anak.
Komunikasi yang baik
Karena karakteristik conscious parenting yang tenang dan fokus, pola ini mampu menciptakan komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak. Pendekatan pengasuhan didasarkan kepada cinta dan rasa hormat, bukan lagi dominasi, kontrol, apalagi memanfaatkan ketakutan anak.
Saling menghargai
Ketika orang tua selalu mindful dengan caranya bersikap dan berbicara, anak pun akan mengikuti. Biar bagaimana pun, anak memang selalu meniru apa yang mereka lihat.
Dengan kata lain, bila orang tua berbicara pelan dan menggunakan bahasa yang baik, anak akan menirunya. Dari sana lahirlah suatu relasi yang didasari perasaan saling menghargai.